1 Juli 2015 HUT Bayangkara Ke - 69

1 Juli 2015 HUT Bayangkara Ke - 69
Selamat Ulang Tahun Polisi Republik Indonesia 

Tepat Hari ini Rabu Tanggal 1 Juli 2015, Kepolisian Negara Republik Indonesia merayakan ulang tahun nya yang ke-69.Dengan Tema Melalui Revolusi Mental, Polri Siap Memantapkan Soliditas Dan Profesionalisme Guna Mendukung Pembangunan Nasional.



Tidak ada hal istimewa Yang Bisa Saya persembahkan, selain beberapa bait Kata Harapan untukmu.

DiKala fajar Pagi mulai merekah, bersama Terbitnya Sinar Matahari engkau berdiri Tegap menanti Detik Detik Upacara Peringatan Ulang Tahun Polisi Republik Indonesia Yang Ke 69 walau Berat Tugas Yang Harus Dijalani tetapi engkau tetap berdiri bersama panji Bhayangkara.

Saat citamu terwujud, engkau ikrarkan Sumpah Setia polisi, engkau adalah anak Pilihan ibu pertiwi, yang terlahir untuk mengabdi, berkorban jiwa dan raga, untuk Rakyat Bangsa dan negara Indonesia .

Ketegasan adalah pilar hidupmu, kasih sayang adalah Naluri Hatimu hingga engkau menjadi polisi yang disegani, bukan untuk ditakuti.Rakyat

Hari-harimu kian berbenah, menata diri dengan usaha, prestasi yang engkau Persembahkan, jangan pernah membuat dirimu buta. Di antara canda dan tawa, ada nada sumbang dan kepalsuan yang  menerpa Negri ini.

Pada ALLAH kita berdoa, pada diri kita berjanji. Tak cukup 69 tahun, seribu tahunpun kita jalani. Jayalah polisi, bersama negeri tercinta ini. Maju terus dan tetap berkarya, menjadi Polisi republik indonesia yang sejati.

Selamat Ulang Tahun Polisi Republik Indonesia 


Marching Band Akademi Polisi

Marching Band Akademi Polisi

Akademi polisi Republik Indonesia memiliki kesatuan drum band atau drum corps. Biasanya drum corps dipertunjukkan untuk mengisi acara baik ditingkat daerah sampai tingkat nasional,Seperti HarKitnas yang disaksikan oleh presiden SBY tahun 2007 di Gelora Bung Karno Jakarta ,Di Jogjakarta event Ulang tahun ,Pembukaan Rafting Internasional di banjarnegara 2010,Akpol GO Internasional di candi Borobudur 2010 dan banyak lagi.

                                     Marching Band Akademi Polisi

Drum Coprs cendrawasih Akademi Kepolisian biasanya dipertunjukkan saat mengiringi defile pasukan atau mengiringi kegiatan kirab dan tradisi di Akademi polisi yang secara turun temurun diturunkan dari senior kepada juniornya.Dilatih oleh pelatih Profesional yang diawasi oleh Pengasuh dan taruna senior .Drum Corps dipimpin oleh Taruna senior Tingkat IV

Brigadir II Polisi Eka Yulia Andini

Kisah Inspirasi & Motivasi 
Brigadir II Polisi Eka Yulia Andini
Polwan Yang nyambi Jadi Tukang Tambal Ban

Masihkah Anda Berpikir Bahwa Menjadi Polisi itu Harus dari kalangan Orang Kaya dan harus Bayar Uang ? Saya Tegaskan Di Sini TIDAK Harus dari kalaga orang kaya dan TIDAK harus bayar uang ratusan juta sampai jual kebun dan tanah kalaupun ada itu adalah OKNUM yang Ingin meraup keuntungan pribadi dan ingin menghancurkan citra Poiisi & Negara Buktinya Bripda Eka Bisa Masuk polisi jadi kalau anda punya Niat dan Mampu mengikuti seleksi dan latihan polisi Silahkan Daftarkan Diri anda untuk menjadi Polisi Karena Aturan Negara Sudah Jelas! Tidak Meminta uang alias Gratis malahan Anda akan di bayar oleh negara.

Brigadir II Polisi Eka Yulia Andini

Satu lagi kisah yang begitu menginspirasi kita datang dari seorang Polisi Wanita yang bernama Brigadir dua polisi Eka yulia usia 19 tahun Meskipun ayahnya adalah tukang tambal ban namun ia tak malu dan selalu Membantu orang tuanya untuk menambal ban walau Hidup serba pas-pasan tidak membuat gadis bernama Eka Yuli Andini patah arang. Ia menolak menyerah pada nasib dan keadaaan.

Dan hasilya, Gadis lulusan sekolah SMK Negeri 2 Salatiga jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini lolos tanpa uang pelicin saat menempuh pendidikan kepolisian di Pusdik Binmas, Banyu Biru, Ambarawa, Jawa Tengah.

Hebatnya lagi, Eka Yulia andini menunduduki rangking tujuh dari 7.000 peserta lainnya saat mengikuti pendidikan calon bintara (Secaba) kepolisian se-Indonesia.

kini Bripda Eka sudah dua bulan menjadi Polwan. Meski sudah sibuk sebagai abdi negara, ia tetap membantu profesi ayahnya sebagai buruh tukang tambal ban di Jalan Veteran, Pasar Sapi RT 2 RW 6, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sabirin (49) dan Darwanti (40) tak pernah malu dan gengsi membantu orangtuanya. Itu dilakukannya sejak duduk di bangku sekolah mulai SMP hingga SMK.

Selepas tugas piket di Mapolresta Salatiga, ia langsung pulang ke rumah kontrakan sekaligus bengkel yang hanya berukuran 6x6 meter. Dengan cekatan ia melayani langganan tambal ban ayahnya.
Awalnya sama sekali tidak terbayang dibenak Bripda Eka untuk menjadi seorang Polwan. Gadis berkelahiran 30 Juli 1996, mulanya ingin bekerja di sebuah stasiun televisi besar berskala nasional.

Brigadir II Polisi Nina Octaviana

Brigadir II Polisi Nina Octaviana
Sniper Detasement Elite Genana Brimob Polda Aceh

Brigadir II Polisi Nina Octaviana,Adalah anggota Pasukan Elite Polisi Gegana Brimob Polisi daerah Aceh ( Polda Aceh )


Gadis asli kelahiran Aceh yang Lahir Pada, 24 Oktober 1993 ini mulai bergabung dengan Polisi Wanita (Polwan) di Polda Aceh pada Januari 2014 dan ditempatkan di Polda Aceh. Kemudian pada bulan Juni 2014 Nina ditugaskan di Detasement Elite Gegana Brimob Polda Aceh.Ia juga tidak canggung harus menenteng dan mengguakan senjata jenis Steyr AUG.

Brigadir II Polisi Nina Octaviana

Sejak Masih bersekolah di SMK Negeri Penerbangan Aceh Bripda Nina memang memiliki bakat lebih ketimbang teman-teman perempuan Seusianya. Ia lebih energik, disiplin dan Sangat kuat Untuk mengejar keinginan.

Kegiatan ekstrakurikuler Sekolah seperti terjun dari dinding panjat jadi Kegiatan  sehari-hari Bagi Nina. Hal ini menyita perhatian Komandan Lanud TNI AU Blang Bintang Aceh Besar, Letnan kolonel Supriyono pada 2013 lalu Beliau  menyarankan supaya Nina masuk ke Wanita Angkatan Udara atau disngkat WARA.

Namun, Bripda Nina memilih masuk ke sekolah Polwan di Ciputat dan lulus pada Akhir tahun 2013 dan Menjadi Bagian Dari pasukan Elite Brimob. Ia memilih masuk ke Gegana yang memiliki kemampuan seperti antiteror, Sniper dan penjinakan bom

dan Bripda Nina adalah satu-satunya perempuan dalam satuan Elite Gegana Brimob Polda Aceh yang berjumlah 45 orang tersebut. dan untuk bisa masuk dan terpilih dalam satuan khusus ini harus memiliki fisik kuat dan mental yang teruji. Pasukan yang memiliki motto Cepat dan Tepat juga membutuhkan kedisiplinan, keberanian, kecermatan dan ketangguhan Serta kekuatan fisik yang prima.
Polisi Bentuk Pasukan Khusus Anti Begal

Bandit jalanan dan khusus nya  Begal Motor masih menjadi ancaman bagi pengendara sepeda motor meski polisi telah gencar melakukan razia siang dan malam memburu para pelaku begal motor. Masih banyak warga yang mengaku resah terhadap aksi begal walaupun pihak kepolisian sudah gencar menggelar razia. Tapi rasa waswas tetap menghantui warga.

Untuk memberantas aksi bandit jalanan dan Begal Motor akhirnya Polisi Membentuk Pasukan Khusus Anti Begal pasukan ini terdiri dari anggota khusus. Mereka direkrut dari berbagai Kesatuan Polisi  dan Petugas yang terpilih harus punya keahlian khusus, seperti menembak dan bela diri serta paham prosedur hukum Peangkapan .apabila ada Begal yang membahayakan masyarakat, atau melawan dan melarikan diri serta mengancam keselamatan petugas polisi, maka pasukan khusus anti begal ini akan siap bertindak tegas dan tidak akan segan sega melakukan prosuder tegas yaitu tembak di tempat dan Bagi semua begal yang masih berkeliaran dan meresahkan warga pengguna kendaraan bermotor Mari Kita Doakan Semoga Mereka Menyadari Kesalahan nya Dan Segera Insyaf.

Polisi Bentuk Pasukan Khusus Anti Begal


Sejarah Lahirnya Kepolisian Republik Indonesia

SEJARAH LAHIRNYA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


LAHIR, tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia, Polri telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai opersai militer bersama-sama satuan angkatan bersenjata yang lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai satu-satunya satuan bersenjata yang relatif lebih lengkap. Hanya empat hari setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, secara tegas pasukan polisi segera memproklamirkan diri sebagai Pasukan Polisi Republik Indonesia dipimpin oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang. Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang didalamnya juga terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan dalih ingin melucuti tentara Jepang. Pada kenyataannya pasukan sekutu tersebut justru ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesiapun terjadi dimana-mana. Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, yang dikenal sebagai "Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai hari Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh bangsa Indonesia Pertempuran 10 Nopember 1945.di Surabaya menjadi sangat penting dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur, tetapi lebih dari itu karena semangat heroiknya mampu menggetarkan dunia dan PBB akan eksistensi bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Andil pasukan Polisi dalam mengobarkan semangat perlawanan rakyat ketika itupun sangat besar.alam menciptakan keamanan dan ketertiban didalam negeri, Polri juga sudan banyak disibukkan oleh berbagai operasi militer, penumpasan pemberontakan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM dan G 30 S/PKI serta berbagai penumpasan GPK. Dalam perkembangan paling akhir dalam kepolisian yang semakin modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan ketertiban di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah keamanan dan ketertiban regional maupun internasional, sebagaimana yang di tempuh oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-pasukan polisi, termasuk Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia). 

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). 

Masa Kerajaan

Bibit awal mula terbentuknya kepolisian sudah ada pada zaman Kerajaan Majapahit. Pada saat itu patih Gajah Mada membentuk pasukan pengamanan yang disebut dengan Bhayangkara yang bertugas melindungi raja dan kerajaan. Maka dari itu hingga saai ini sosok Gajah Mada merupakan simbol Kepolisian RI dan sebagai penghormatan, Polri membangun patung Gajah Mada di depan Kantor Mabes Polri dan nama Bhayangkara dijadikan sebagai nama pasukan Kepolisian.

Masa kolonial Belanda

Pada masa kolonial Belanda, pembentukan pasukan keamanan diawali oleh pembentukan pasukan-pasukan jaga yang diambil dari orang-orang pribumi untuk menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu. Pada tahun 1867 sejumlah warga Eropa di Semarang, merekrut 78 orang pribumi untuk menjaga keamanan mereka.

Wewenang operasional kepolisian ada pada residen yang dibantu asisten residen. Rechts politie dipertanggungjawabkan pada procureur generaal (Jaksa agung). Pada masa Hindia Belanda terdapat bermacam-macam bentuk kepolisian, seperti veld politie (polisi lapangan) , stands politie (polisi kota), cultur politie (polisi pertanian), bestuurs politie (polisi pamong praja), dan lain-lain.
Sejalan dengan administrasi negara waktu itu, pada kepolisian juga diterapkan pembedaan jabatan bagi bangsa Belanda dan pribumi. Pada dasarnya pribumi tidak diperkenankan menjabat hood agent (bintara), inspekteur van politie, dan commisaris van politie. Untuk pribumi selama menjadi agen polisi diciptakan jabatan seperti mantri polisi, asisten wedana, dan wedana polisi.
Kepolisian modern Hindia Belanda yang dibentuk antara tahun 1897-1920 adalah merupakan cikal bakal dari terbentuknya Kepolisian Negara Republik Indonesia saat ini.

Masa pendudukan Jepang

Pada masa ini Jepang membagi wiliyah kepolisian Indonesia menjadi Kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera yang berpusat di Bukittinggi, Kepolisian wilayah Indonesia Timur berpusat di Makassar dan Kepolisian Kalimantan yang berpusat di Banjarmasin.

Tiap-tiap kantor polisi di daerah meskipun dikepalai oleh seorang pejabat kepolisian bangsa Indonesia, tapi selalu didampingi oleh pejabat Jepang yang disebut sidookaan yang dalam praktik lebih berkuasa dari kepala polisi.

Awal kemerdekaan Indonesia

Periode 1945-1950

Tidak lama setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pemerintah militer Jepang membubarkan Peta dan Gyu-Gun, sedangkan polisi tetap bertugas, termasuk waktu Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Secara resmi kepolisian menjadi kepolisian Indonesia yang merdeka.

Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Polisi di Surabaya, pada tanggal 21 Agustus 1945 memproklamasikan Pasukan Polisi Republik Indonesia sebagai langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang. Sebelumnya pada tanggal 19 Agustus 1945 dibentuk Badan Kepolisian Negara (BKN) oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 29 September 1945 Presiden Soekarno melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN).

Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.
Kemudian mulai tanggal 1 Juli 1946 dengan Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D. Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri.Tanggal 1 Juli inilah yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Bhayangkara hingga saat ini.