Brigadir II Polisi Eka Yulia Andini

Kisah Inspirasi & Motivasi 
Brigadir II Polisi Eka Yulia Andini
Polwan Yang nyambi Jadi Tukang Tambal Ban

Masihkah Anda Berpikir Bahwa Menjadi Polisi itu Harus dari kalangan Orang Kaya dan harus Bayar Uang ? Saya Tegaskan Di Sini TIDAK Harus dari kalaga orang kaya dan TIDAK harus bayar uang ratusan juta sampai jual kebun dan tanah kalaupun ada itu adalah OKNUM yang Ingin meraup keuntungan pribadi dan ingin menghancurkan citra Poiisi & Negara Buktinya Bripda Eka Bisa Masuk polisi jadi kalau anda punya Niat dan Mampu mengikuti seleksi dan latihan polisi Silahkan Daftarkan Diri anda untuk menjadi Polisi Karena Aturan Negara Sudah Jelas! Tidak Meminta uang alias Gratis malahan Anda akan di bayar oleh negara.

Brigadir II Polisi Eka Yulia Andini

Satu lagi kisah yang begitu menginspirasi kita datang dari seorang Polisi Wanita yang bernama Brigadir dua polisi Eka yulia usia 19 tahun Meskipun ayahnya adalah tukang tambal ban namun ia tak malu dan selalu Membantu orang tuanya untuk menambal ban walau Hidup serba pas-pasan tidak membuat gadis bernama Eka Yuli Andini patah arang. Ia menolak menyerah pada nasib dan keadaaan.

Dan hasilya, Gadis lulusan sekolah SMK Negeri 2 Salatiga jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini lolos tanpa uang pelicin saat menempuh pendidikan kepolisian di Pusdik Binmas, Banyu Biru, Ambarawa, Jawa Tengah.

Hebatnya lagi, Eka Yulia andini menunduduki rangking tujuh dari 7.000 peserta lainnya saat mengikuti pendidikan calon bintara (Secaba) kepolisian se-Indonesia.

kini Bripda Eka sudah dua bulan menjadi Polwan. Meski sudah sibuk sebagai abdi negara, ia tetap membantu profesi ayahnya sebagai buruh tukang tambal ban di Jalan Veteran, Pasar Sapi RT 2 RW 6, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sabirin (49) dan Darwanti (40) tak pernah malu dan gengsi membantu orangtuanya. Itu dilakukannya sejak duduk di bangku sekolah mulai SMP hingga SMK.

Selepas tugas piket di Mapolresta Salatiga, ia langsung pulang ke rumah kontrakan sekaligus bengkel yang hanya berukuran 6x6 meter. Dengan cekatan ia melayani langganan tambal ban ayahnya.
Awalnya sama sekali tidak terbayang dibenak Bripda Eka untuk menjadi seorang Polwan. Gadis berkelahiran 30 Juli 1996, mulanya ingin bekerja di sebuah stasiun televisi besar berskala nasional.